Tatantula
Tarantula memiliki ciri yang lebih besar dari keluarga genera Lycosidae (seperti Lycosa tarantula). Pada Koloni di Amerika memberi nama laba-laba besar ini berasal dari daerah tropis Theraphosidae dan Dipluridae (funnel-web tarantulas), dan sampai kini telah merambah satu kawasan Eropa. Beberapa genera dari tarantula berburu mangsa terutama di pohon; dan lainnya berburu di tanah. Semua tarantula dapat menghasilkan sutra, sedangkan spesies yang berada di pepohonan biasanya menggunakan sutra tersebut untuk sarangnya, spesies darat menggunakan sutra tersebut untuk memanjat naik maupun turun. Makanan utama Tarantula adalah serangga dan arthropoda lainnya, menggunakan cara penyergapan sebagai metode utama mereka menangkap mangsa. Tarantula terbesar dapat membunuh binatang besar, seperti kadal, tikus,burung. Tarantula ditemukan di daerah tropis dan gurun di seluruh dunia. Kebanyakan tarantula tidak berbahaya bagi manusia, dan seperti halnya beberapa spesies hewan peliharaan populer lainya yang exotis dan perdagangan. Beberapa spesies, walaupun tidak pernah diketahui menghasilkan korban jiwa bagi manusia, memiliki racun yang dapat menghasilkan rasa sakit yang sangat selama beberapa hari..Nama 'tarantula' berasal dari kota Toronto di Selatan Italia yang tidak termasuk spesies wolf spider dari Eropa. Kemudian Nama ini dibawa dan digunakan di Eropa oleh theraphosids ketika menjelajahi daerah di mana laba-laba besar ini merupakan hal yang biasa. Di Afrika, theraphosids sering disebut sebagai "baboon spiders". Beberapa bentuk di Asian dikenal sebagai "earth tigers" atau " laba-laba pemakan bburung". Orang-orang Australia menyebut spesies ini dengan nama "barking spiders", "whistling spiders", atau "laba-laba pemakan burung ". Orang-orang di beberapa bagian dunia juga menggunakan nama umum "mygales" untuk theraphosid laba-laba ini.
Tergantung pada spesies, tubuh tarantula berkisar panjang 2,5-10 cm (1-4 inci), dan memiliki panjang total 8 - sampai 30-cm (3 - sampai 12-inci) termasuk rentang kaki. Jarak kaki ditentukan dengan mengukur dari ujung kaki belakang ke ujung kaki depan pada sisi yang sama. Jenis tarantula terbesar dapat mencapai berat lebih dari 85 gram (3 ons). Yang terbesar dari semua itu, adalah jenis Birdeater Goliat (Theraphosa blondi) dari Venezuela dan Brazil, telah dilaporkan memiliki berat 150 gram (5,3 ons) dan memiliki panjang total sampai 12 inci (30 cm), Jantan mempunyai ukuran lebih panjang dan lebih besar daripada betina.T. T. apophysis (The Pinkfoot Goliath) dideskripsikan 187 tahun lalu sebagai moyang Goliath Birdeater namun karakter ini tidak dapat dibuktikan.. T. blondi umumnya dianggap tarantula terberat, dan T. apophysis memiliki rentang kaki terpanjang. Dua spesies lain, Lasiodora parahybana (Brasil Salmon Birdeater) dan L. klugi, merupakan saingan ukuran dua Goliat laba-laba.
Mayoritas tarantula Amerika Utara adalah memiliki warna cokelat. Di tempat lain telah ditemukan spesies berwarna biru kobalt (Haplopelma lividum), hitam dengan garis-garis putih (Aphonopelma seemanni), kaki kuning (Eupalaestrus campestratus), biru metalik kaki dengan perut oranye cerah dan hijau kebiruan (Chromatopelma cyaneopubescens). Habitat alami mereka termasuk sabana, padang rumput seperti pampas, hutan hujan, padang pasir, semak belukar, gunung-gunung, dan hutan hujan. Mereka umumnya dibagi menjadi jenis terestrial yang sering membuat lubang dan jenis pepohonan yang membangun perlindungan dari tanah.
Tarantula menjadi semakin populer sebagai hewan peliharaan dan tersedia di penangkaran. Kebanyakan tarantula berbisa lemah terhadap manusia tetapi gigitan mereka dapat berakibat fatal bagi mereka yang memiliki alergi.

Delapan kaki, dua chelicerae dengan taring mereka, dan pedipalpus yang melekat pada prosoma. Pada dua chelicerae pelengkap ganda yang terletak tepat di bawah mata dan langsung ke depan mulut, Yang mengandung racun chelicerae kelenjar yang ventilasi melalui taring. Taring berongga yang merupakan perpanjangan dari chelicerae yang dapat menyuntikkan bisa kepada mangsa atau binatang dengan gigitan tarantula sebagai pertahanan, selain itu dapat juga digunakan untuk mengunyah. Taring ini diartikulasikan sehingga mereka dapat dilipat ke bawah dan dapat dijulurkan ke luar dalam persiapan untuk menggigit atau dapat lipat kembali ke chelicerae sebagai pemotong mangsannya. Chelicerae dari tarantula sepenuhnya mengandung racun kelenjar yang terdapat pada otot-otot yang terdapat pada tubuh mereka, dan dapat menyebabkan racun ketika disuntikkan terhadap mangsanya. Dalam kebanyakan spesies tarantula, memiliki pedipalpi yang dapat digambarkan seperti plat yang memiliki gerigi-gerigi tajam yang digunakan untuk memotong dan menghancurkan makanan yang sering disebut sebagai coxae atau maxillae. Seperti halnya jenis laba-laba lain, bagian pedipalpi bagi jantan berfungsi sebagai bagian dari sistem reproduksi. Laba-laba jantan memutari jaring sutra (sperm web) yang berada di tanah yang mereka lepaskan dari kelenjar di opistoma mereka. Kemudian mereka memasukkan ke dalam pedipalpus, dengan cara menyerap air mani ke dalam pedipalpus, dan kemudian pada saat bersamaan masukkan pedipalpus ke organ reproduksi wanita, yang terletak di perutnya. Pusat pedipalpus pada tarantula jantan lebih besar daripada tarantula betina. Tarantula jantan memiliki spinnerets khusus yang terdapat di sekitar kelamin. Sutra untuk jaring sperma dari tarantula dihasilkan dari spinnerets khusus ini.
Seekor tarantula memiliki empat pasang kaki utama dan dua pasang kaki tambahan. Setiap kaki memiliki tujuh bagian, dari prosoma terluat, adalah: coxa, trokanter mayor, tulang paha, tempurung lutut, tibia,
Tarantula, seperti hampir semua laba-laba lainnya, memiliki spinnerets utama mereka pada akhir opisthosoma. Tidak seperti laba-laba lainya yang rata-rata mempunyai enam, pada tarantula hanya memiliki dua atau empat spinnerets. Spinnerets merupakan rongga fleksibel yang dapat menghasilkan sutra bagi laba-laba. Ujung masing-masing spinneret disebut spinning field. Setiap bidang pemintalan dilindungi oleh sebanyak seratus rongga yang dapat berputar dan dapat menghasilkan sutra. Sutra ini mengeras ketika terkena udara dan menjadi benang substansi.

Ketika makanan cair masuk ke dalam usus, makanan itu dipecah menjadi partikel yang cukup kecil untuk melewati dinding usus ke dalam hemolymph (aliran darah) di mana itu didistribusikan ke seluruh tubuh. Setelah makan, sisa-sisa makanan terbentuk menjadi bola kecil dan dibuang. Dalam sebuah terarium, mereka sering menempatkan kotorannya pada satu sudut yang sama Seperti halnya bola-bola ini menjadi rumah sempurna bagi bakteri dan parasit, sehingga harus dibersihkan secara teratur.
Sistem Syaraf
Seekor tarantula memiliki sistem saraf pusat (otak) yang terletak di bagian bawah dari dalam prosoma. Seekor tarantula merasakan keadaan sekitarnya melalui alat indera disebut setaeferomon. (bulu atau duri). Meskipun tarantula memiliki mata, sentuhan adalah indra utama mereka, dan dalam berburu, mereka tergantung pada getaran yang dilepaskan oleh gerakan mangsanya. Seekor tarantula memiliki organ setae yang sangat sensitif dan digunakan untuk merasakan tanda –tanda kimia, getaran, arah angin, dan bahkan mungkin suara. Tarantula juga sangat responsif terhadap kehadiran bahan kimia tertentu seperti

Sistem Pernafasan
Dalam semua jenis tarantula terdapat dua set paru-paru (pernapasan organ). Pasangan pertama paru-paru terletak di dalam rongga bawah bagian depan abdomen perut dekat tempat menghubungkan ke cephalothorax dan pasangan kedua sedikit lebih jauh masuk ke dalam perut. Udara masuk ke rongga melalui celah kecil di setiap sisi dan di dekat bagian depan perut. Masing-masing paru-paru terdiri dari 15 atau lebih lembaran tipis yang dilipat jaringan diatur seperti halaman buku. Lembar ini dipasok oleh jaringan pembuluh darah. Ketika udara masuk setiap paru-paru, oksigen dibawa ke dalam aliran darah melalui pembuluh darah di paru-paru. Diperlukan kelembaban juga sehingga udara dapat diserap oleh organ-organ ini.

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Tarantula